Lingkungan Pertambangan

Tidak Melulu Soal Menambang, Begini Cara Perusahaan Tambang di Maluku Utara Menjaga Lingkungan

Industri tambang kerap dikaitkan dengan pengrusakan lahan bagi sebagian masyarakat.

Namun setiap perusahaan tambang pasti memiliki program untuk mengembalikan dan menjaga kembali lingkungan sekitarnya.

Seperti yang dilakukan oleh Harita Nickel yang terus menjalin hubungan baik dengan warga sekitar Pulau Obi untuk meningkatkan ekonomi dan kemandirian masyarakat, khususnya di Desa Kawasi. Itu dilakukan melalui program Comdev CSR dalam bentuk pengembangan tanaman pangan serta hortikultura.

Chief Deputy Head Exrel dan CSR Harita Nickel, Alexander Lieman mengatakan, program ini diikuti ibu-ibu Desa Kawasi yang tergabung dalam komunitas Kube Ora Et Labora yang merupakan supplier sayuran dan hortikultura ke MSP dan KSU Anisa Jaya. Selain itu, juga diikuti ibu-ibu yang tidak memiliki kegiatan usaha dan petani pelopor yang memiliki sudut pandang visioner di bidang pertanian.

“Program ini sudah berjalan sejak Mei lalu. Saat ini sudah mendapatkan respon positif dari warga karena menurut mereka program ini telah nyata terlihat hasilnya,” ujar Alex kepada INDOPOS melalui pesan tertulis.

Adapun beberapa tujuan pokok yang ditekankan dalam program ini, yaitu pengenalan dasar praktek pertanian, ekstensifikasi lahan, intensifikasi lahan tersedia, peningkatan ekonomi masyarakat desa di sektor pertanian, memenuhi kebutuhan pasar, pengorganisasian KUBE dan petani pelopor dalam implementasi di lapangan, manajemen kemandirian usaha dan dampak sosial program di masyarakat.

Dijelaskan, setelah diberikan pengenalan cara berbudidaya melalui praktek demplot sederhana, pengurus dan anggota KUBE merasa yakin untuk lebih meningkatkan kegiatan di bidang pertanian.

“Mereka menunjukkan kemauan untuk mendengar, melihat dan mencontoh secara langsung di lapangan, mengingat sebelumnya belum pernah ada program pertanian yang dilakukan secara intensif dan berkesinambungan,” kata Alex.

Saat ini lahan yang digunakan baru dua hektare. Namun, ke depan akan lebih diperluas. Karena pengembangan jenis sayuran dan volume semakin meningkat. Sejauh ini ada beberapa jenis komoditi yang telah dikembangkan, di antaranya kangkung, terong, kacang panjang, daun bawang dan jagung manis. Sedangkan komoditi hortikultura yang dikembangkan adalah cabai besar, cabai rawit, sawi, kacang tanah, kacang hijau, tomat dan pare.

“Semangka dan blewah juga merupakan komoditi buah-buahan yang dikembangkan di lahan Akelamo,” tuturnya.

Saat ini hasil penjualan yang dimasukkan ke kas KUBE semakin meningkat, selanjutnya akan dibagikan secara periodik dan merata kepada para anggotanya. Dengan begitu, diharapkan masyarakat dapat mandiri secara utuh di segala lini.

“Awalnya perusahaan melalui program CSR memberikan stimulan berupa bantuan alat-alat pertanian, tenaga, fasilitas sarana dan prasarana, baik di lapangan maupun di keorganisasian,” pungkasnya.

Sumber: Indopos

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *