bmkg
Daerah

Ini Prediksi Cuaca BMKG di Maluku Utara

TERNATE, OT – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Baabullah Ternate merilis prakiraan cuaca di wilayah Maluku Utara (Malut) dalam beberapa waktu kedepan.

Dalam rilisnya BMKG memprediksi wilayah Malut masih dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada sore dan malam.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Babullah Ternate, Setiawan kepada sejumlah wartawan menjelaskan, cuaca di Ternate masih musim penghujan, sehingga diperkirakan sampai di bulan Juli baru masuk musim kemarau.

“Kalau Maluku Utara khususnya Kota Ternate itu dia memiliki dua puncak musim penghujan, yaitu di bulan Mei-Juni dan Desember-Januari,” terang Setiawan.

Menurutnya, matahari sudah masuk ke khatulistiwa, sehingga banyak pusat tekanan rendah, di perairan laut Maluku atau Halmahera, yang bisa menimbulkan fenomena lokal.

“Angin gunung dan angin laut akan menguat, lalu disuplai dengan masih ada gangguan la nina, ini kecenderungan sekitar pertengahan April sampai akhir April curah hujan akan naik, sehingga banyak menyuplai uap air di bulan April,” terangnya.

Setiawan menambahkan, jelang ramadhan nanti intensitas hujan masih tetap, meski dalam sepekan ini sedikit berkurang namun pekan depan di perkirakan bertambah intensitasnya.

“Justru di ramadhan di perkirakan ada intensitas curah hujan, yang lebih cenderung hujan sedang dan lebat di sertai petir, sehingga perlu kewaspadaan karena hujan akan cenderung pada sore dan malam hari,” ucapnya.

Fenomena ini, terjadi karena dipengaruhi oleh badai la nina di Maluku Utara yang disertai pusat tekanan rendah pada laut Maluku Utara, yang menyuplai labilitas cukup kuat di bulan April sampai Mei.

“Gelombang akan menguat di wilayah selatan karena angin monsun dari Australia semakin kuat di wilayah Maluku Utara, sehingga nanti di bulan April dan Mei maka tinggi gelombang dari selatan makin menguat karena monsun asia akan melemah,” jelasnya.

BMKG memprediksi tinggi gelombang wilayah selatan mencapai 1,5 meter sampai 2,5 meter terutama di perairan Taliabu, kemudian Obi yang cukup signifikan gelombangnya, “sementara wilayah utara, agak berkurang kecuali di wilayah Halmahera perairan sebelah timur yang langsung berhadapan dengan samudra pasifik relatif kuat karena dorongan angin pasat dari timur laut cukup kuat,” sebutnya.

“Curah hujan sampai bulan Juni di perkirakan masih cukup tinggi dan puncaknya pada bulan Mei-Juni di termasuk wilayah Kota Ternate,” sambung Setiawan mengakhiri.

Sumber: IndoTimur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *