Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, H. Muhammad Jusuf Kalla secara resmi melantik Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Maluku Utara masa Bhakti 2021-2026, bertempat di Royal Resto, Ternate, Rabu (17/11/2021).
Dalam sambutannya, Mantan Wapres era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo itu menyampaikan bahwa prinsip-prinsip pokok Palang Merah Indonesia (PMI) atau Bulan Sabit merah semuanya adalah bekerja membela yang kesulitan, membantu sesama manusia.
“Berbasis kemanusiaan dan membantu bila dibutuhkan dengan itu kita harus siap apabila ada masalah,” ujar pria yang akrab dengan akronim JK.
JK menuturkan awal didirikan Palang Merah itu akibat adanya bencana perang yang korbannya tidak tertangani. Untuk sekarang ini pandemi Covid 19 merupakan bencana dunia. Tentunya palang Merah Indonesia bekerja keras bersama pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi bencana tersebut.
“Pelayanan kesehatan dan upaya-upaya lainnya yang dibutuhkan kebersamaan kita semua yang intinya adalah kemanusiaan,” pintanya.
Jusuf Kalla berharap kepada pengurus yang baru dilantik agar bekerja demi kemanusiaan dan bila ada bencana harus siap untuk membantu.
Sementara Wakil Gubernur Maluku Utara Ir. M. Al Yasin Ali, yang yang juga ketua Dewan Kehormatan PMI Provinsi Maluku Utara menyampaikan bahwa sebagai organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan, Palang Merah Indonesia atau dikenal dengan sebutan PMI telah berkomitmen untuk memberikan layanan tanpa memihak golongan politik, ras, suku, ataupun agama tertentu.
“Deretan peristiwa yang terjadi setiap saat di se-antero dunia maupun di negara kita sangat membutuhkan sebuah organisasi kemanusiaan yang menggerakkan jiwa sosial masyarakat untuk menjadi garda terdepan dan itu kita dapatkan pada organisasi Palang Merah Indonesia,” kata Wagub.
PMI Provinsi Maluku Utara dalam menjalankan tugas utamanya adalah membantu pemerintah dalam penanganan bencana, pelayanan kesehatan dan sosial, pemenuhan kebutuhan darah serta pelayanan kemanusiaan lainnya yang dibutuhkan.
Selain itu, Pelayanan PMI Provinsi Malut dalam penanggulangan bencana dan krisis kesehatan dalam wilayah Provinsi Maluku Utara maupun diluar seperti operasi tanggap darurat bencana gempa bumi, tsunami dan liquifaksi terlibat aktif bahkan saat dunia diguncang dengan wabah penyakit Covid-19.
“PMI Maluku Utara ikut tergabung dalam kegiatan kemanusiaan penanggulangan pandemi COVID-19 di provinsi Maluku Utara,” ujarnya.
Bupati Halteng dua periode ini berharap kepada seluruh relawan PMI Maluku Utara agar tetap setia melaksanakan tugas kemanusiaan di negara yang dicintai ini.
“Saya meminta pengurus PMI provinsi Maluku Utara agar terus mempertahankan eksistensi relawan dengan meningkatkan kapasitas mereka dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan untuk membantu masyarakat,” tegasnya.
Sementara ketua PMI Provinsi Maluku Utara Prof. Husen Alting menyampaikan PMI Provinsi Maluku Utara dalam menjalankan aktivitasnya sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, tugas utama PMI adalah membantu pemerintah dalam penanganan bencana, pelayanan kesehatan dan sosial, pemenuhan kebutuhan darah serta pelayanan kemanusiaan lainnya yang diberikan pemerintah.
“Saat ini, telah terbentuk PMI di 9 Kabupaten/Kota, dan masih tersisa 1 Kabupaten yang belum terbentuk yaitu Kabupaten Kepulauan Sula,” terangnya.
PMI provinsi Maluku Utara, sesuai hasil Penilaian BOCA (Branch Organizational Capacity Analize), oleh Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) merupakan salah satu PMI di Indonesia dengan kategori BAIK dalam tata kelola manajemen organisasi. Walaupun terdapat beberapa catatan yang perlu d tingkatkan antara, lain kondisi lingkungan kerja yang kondusif serta fasilitas yang memadai (markas), perencanaan dan pendanaan serta pengembangan kapasitas SDM.
Sementara untuk pemenuhan kebutuhan darah di UTD PMI Provinsi Maluku Utara baru mencapai 3000-4000 kantong per tahun dari target 5000 kantong per tahun dan melayani permintaan dari 7 (tujuh) rumah sakit di Kota Ternate serta beberapa rumah sakit di kabupaten/kota.
PMI Maluku Utara saat ini memiliki 1.500 relawan yang tersebar di 9 kabupaten/kota yang merupakan garda terdepan PMI. Relawan adalah masa depan bangsa, di tangan merekalah nilai-nilai kemanusiaan akan terus ditebarkan di persada ini. “Maka wajib bagi kita untuk terus mempertahankan eksistensi relawan dengan meningkatkan kapasitas mereka untuk menjalankan tugas-tugas kemanusiaan dalam membantu,” ungkap mantan Rektor Unkhair Ternate ini.
Perlu diketahui, sesuai SK Pengurus Pusat Nomor 125/Kep/PP.PMI/X/2021 tentang Pelantikan Dewan Kehormatan PMI Provinsi Maluku Utara masa bhakti 2021-2026 yang diketuai Ir. M. Al Yasin Ali, M.MT, Sekertaris Musrifah Alhadar, anggota Ishak Naser, Drs. Samsuddin A. Kadir, H. Sarbin Sehe, Dr. Ahmad Purbaya, dan dr. Idhar Sidi Umar.
Kemudian, sesuai SK Pengurus Pusat Nomor 126/Kep/PP.PMI/X/2021 tentang pengurus Palang Merah Indonesia Provinsi Maluku Utara masa bhakti 2021-2026 dengan komposisi Pelindung Gubernur Maluku Utara, Ketua PMI Provinsi Maluku Utara Prof. Dr. Husen Alting.
Selain Pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Provinsi Maluku Utara, Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla juga berkesempatan meninjau sekaligus meresmikan Pelayanan Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Provinsi Maluku Utara di Markas Kelurahan Bastiong Ternate.
Hadir pada kegiatan ini, Ketua Umum PMI Pusat H. Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Gubernur Maluku Utara Ir. M. Al Yasin Ali, M.MT, Forkompimda Provinsi Maluku Utara, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara Rahmi Husen, Ketua PMI Maluku Utara Prof. Dr. Husen Alting, dan juga para relawan PMI Provinsi Maluku Utara.
Sumber: Times Indonesia