TIMESINDONESIA, SOFIFI – Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara mencatat pemotongan hewan kurban Idul Adha 2021 mencapai 2.219 ekor sapi, sementara kambing 1.036 ekor.
Data tersebut dikumpulkan dari sepuluh kabupaten/kota di Maluku Utara setelah perayaan lebaran qurban 1442 Hijriah lalu.
Plt. Kepala Dinas Pertanian Malut, Muhtar Husen menuturkan, Kota Ternate masih yang terbanyak pemotongan hewan kurban yakni 546 ekor, disusul Halmahera Barat 260, Halmahera Timur 242 ekor, Halmahera Selatan 221 ekor, Pulau Morotai 217 ekor, dan Halmahera Utara 216 ekor.
“Sementara empat kabupaten kota lainnya rata-rata di bawah 200 ekor di tahun 2021 kemarin,” kata Muhtar Kamis (25/6/2022).
Lalu bagaimana dengan kebutuhan dan ketersediaan hewan kurban di tahun 2022 ini?
Sumber data yang sama menunjukkan kebutuhan hewan kurban tahun ini sebanyak 4.650 ekor sapi, sementara yang tersedia mencapai 8.050 ekor. Berikut rinciannya:
- Halmahera Barat, kebutuhan 600, ketersediaan 1.200
- Halmahera Tengah, kebutuhan 200, ketersediaan 600.
- Kepulauan Sula, kebutuhan 400, ketersediaan 450.
- Halmahera Selatan, kebutuhan 500, ketersediaan 700.
- Halmahera Utara, kebutuhan 400, ketersediaan 1.500.
- Halmahera Timur, kebutuhan 500, ketersediaan 1.800.
- Pulau Morotai, kebutuhan 500, ketersediaan 400.
- Pulau Taliabu, kebutuhan 250, ketersediaan 500.
- Kota Ternate, kebutuhan 1.100, ketersediaan 300.
- Kota Tikep, kebutuhan 200, ketersediaan 600.
“Artinya ketersediaan sapi di Maluku Utara masih terpenuhi hingga lebaran Idul Adha nanti,” jelas Muhtar
Untuk itu, pihaknya tegas tidak mengizinkan hewan ternak masuk ke wilayah mereka, disamping ketersediaan sapi lokal, juga mencegah penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Sapi lokal di Maluku Utara jelang Idul Adha juga masih tercukupi, jadi tidak diizinkan sapi dari daerah luar masuk,” ucapnya.
Sumber: Times Indonesia
