Nikel. Salah satu Perusahan Tambang PT. Harita Nickel site kawasi Maluku Utara, Melalui Devisi Media Harita Nickel Devision menggelar kegiatan ‘Media Gathering’ bersama para pekerja pers di Maluku Utara yang dilaksanakan di Ballroom Royal Resto dan Function Hall Ternate,
Dalam kegiatan yang bertajuk ‘Nickel Laterite Exploration’ tersebut, puluhan para pemburu berita dari berbagai media cetak dan elekronik diajak mengenal dan mengetahui dunia pertambangan termasuk aktifitas pertambangan yang dilakukan PT. Harita Nickel.
Deputy Head Corporate Social Responsibility (CSR) and External Relation Harita Nickel Division, Alexander Lieman mengatakan, untuk menjalin relasi yang baik antara perusahaan dan wartawan, Media Gathering juga bertujuan memberikan pemahaman lebih kepada wartawan terkait isu-isu pertambangan melalui diskusi ringan dan interaktif.
“Awalnya bisa ada sesi presentasi dan diskusi pun idenya dari teman-teman wartawan. Saya acungkan jempol untuk para wartawan di Maluku Utara. Rasa ingin tahu dan kehausan akan ilmunya luar biasa. Dengan belajar seperti ini, tentunya kualitas tulisan teman-teman wartawan saat meliput masalah tambang pun akan lebih akurat dan tepat sasaran. saya mendukung kegiatan seperti ini dan berharap rekan-rekan media dapat tetap bertumbuh dan belajar mengenai dunia pertambangan” katanya.
Sementara, Meneger Ore Assessment Harita Nickel Devision, Alan Matano dalam kesempatan menjelaskan seputar eksplorasi nikel dan pemanfaatan produknya dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, berbagai peralatan yang digunakan bahan bakunya merupakan hasil dari pertambangan nikel.
“Nikel sangat bermanfaat terutama dalam perkembangan industri elektornik yang kian masif. Nikel digunakan sebagai salah satu bahan pembuat perangkat elektronik seperti telepon seluler dan komputer. Selain itu, nikel juga bermanfaat bagi industri transportasi karena digunakan dalam pembuatan beragam komponen kendaraan, jadi kami ingin menyampaikan bahwa nikel dan bahan tambang lainnya penting buat kita semua. Kita mungkin tidak bisa menjalani kehidupan seperti sekarang tanpa adanya produk tambang,” ujarnya