Pasca gempa yang terjadi di
kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membangun rumah (hunian tetap) untuk warga
yang menjadi korban gempa bumi beberapa bulan lalu.
“BNPB akan membangun hunian tetap bagi
warga di Kecamatan Gane dan Pulau Bacan yang terkena dampak gempa,”
kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Selatan,
Daud Djubedi di Ternate, Kamis.
Anggaran yang diperuntukkan untuk pembangunan
huntap itu sebesar Rp91,415 miliar bersumber dari BNPB Pusat.
Sesuai dengan data yang disampaikan pemerintah
Kabupaten Halmahera Selatan, sebanyak 2.908 unit rumah yang rusak, di antaranya
1.201 unit rusak berat senilai Rp60,05 miliar, untuk rusak sedang
sebanyak 953 unit senilai Rp23,825 miliar, sedangkan 754 unit rusak ringan
senilai Rp7,54 miliar.
“Mekanisme Pembangunan Huntap akan diatur,
dan tidak melibatkan pihak ketiga, tetapi proses pembangunan akan dikontrol dan
dikelola oleh pemerintah daerah, sehingga diharapkan target pembangunan Huntap
dapat diselesaikan dengan baik, ” kata Daud
Waktu pelaksanaan pembangunan Huntap akan
dimulai pada akhir November atau awal Desember setelah proses administrasi
selesai dan untuk masa transisi darurat bencana yang berakhir pada 28 Oktober
2019.
Masa pemulihan itu, ujarnya, pemerintah daerah
akan memperpanjangnya hingga 16 Februari 2020.
“Setelah proses administrasi selama satu
bulan dari sekarang, pekerjaan fisik langsung dimulai,” ujarnya.
Disebutkan pula, untuk setiap KK
mendapatkan Rp50 juta bagi rumah yang mengalami rusak berat, rusak sedang Rp25
juta dan rusak ringan sebesar Rp10 juta.
Ia mengatakan, bantuan tersebut akan diserahkan
langsung ke korban melalui pengawasan secara ketat dari BPBD Halsel, BPBD
Malut dan BNPB.