AMBON, (PR).- Peristiwa gempa bumi kembali mengguncang wilayah Indonesia. Kali ini, gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter melanda Kabupaten Buru Selatan, Maluku, pada Kamis sekira pukul 11.55 WIT.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, data Kominfo BMKG menyatakan lokasi gempa bumi berada di koordinat 4.95 LS dan 126.71 BT atau 135 KM Tenggara Buru Selatan pada kedalaman 10 KM.
Pemkab Buru Selatan maupun BPBD Maluku belum memberikan penjelasan soal dampak gempa tersebut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa Maluku termasuk salah satu daerah yang rentan dan rawan terjadi bencana alam berupa gempa tektonik yang dapat menimbulkan kerusakan berat, termasuk terjadinya tsunami.
Maluku berada pada pertemuan tiga lempeng besar, yakni Pasifik, Indo Australia, dan Eurasia. Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.
Sementara itu, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V, memastikan keberadaan sejumlah Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara aman, pasca gempa bumi yang menguncang pada Kamis 11 Oktober 2018 dini hari.
Unit Manager Communication & CSR Jatimbalinus, Rifky Rakhman Yusuf, mengatakan semua TBBM tetap beroperasi secara normal untuk melaksanakan kegiatan distribusi BBM kepada masyarakat.
“Setelah gempa terjadi, tim kami langsung cepat merespons untuk melakukan pengecekan sejumlah sarana dan fasilitas yang berada di TBBM dan DPPU. Tidak ada kerusakan dan semuanya berjalan secara normal pada hari ini,” kata Rifky. (Fani Ferdiansyah)***
Sumber : Pikiran Rakyat