Daerah Nasional Opini

Pasokan BBM Satu Harga di Maluku dan Papua Kata Pertamina MOR VIII

JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh lembaga penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di 125 wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T)di Maluku-Papua. Pertamina telah menyalurkan BBM sebanyak 25.657 kiloliter (KL), meliputi premium 18.014 KL dan solar 7.643 KL kepada seluruh lembaga penyalur yang didirikan Pertamina pada periode 2017-2019 di wilayah Pertamina MOR VIII.

Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR VIII Brasto Galih Nugroho mengatakan, khusus wilayah yang sulit dijangkau, Pertamina menyiapkan pesawat khusus pengangkut BBM jenis ATR berkapasitas 4.000 liter.

“BBM Satu Harga merupakan komitmen Pertamina untuk menyediakan energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama di daerah 3T. Sesuai amanat UU, terutama UU Migas No 22/2001 dan UU Energi No 30/2007, Pertamina mendapat tugas membuka aksesibiltas dan ketersediaan serta menyediakan energi yang berkelanjutan,” ujar Brasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/2/2019).

Program BBM Satu Harga, lanjut Brasto, akan terus dilanjutkan pada wilayah-wilayah 3T, sehingga pada akhirnya semua wilayah 3T mendapat akses dan kemudahan energi yang terjangkau. Pada tahun 2019, secara nasional Pertamina menargetkan akan mendirikan lembaga penyalur di 29 wilayah 3T yang selama ini sulit dijangkau karena infrastruktur yang terbatas. Khusus di wilayah Maluku Papua, dibangun empat titik BBM Satu Harga, melengkapi 36 titik yang telah beroperasi.

Kehadiran BBM Satu Harga di wilayah Maluku Papua, kata dia, banyak dinikmati para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya. Berbagai usaha antara lain transportasi, perdagangan, home industry, perikanan, dan pertanian terus menggeliat sejalan dengan kemudahan dan ketersediaan BBM dengan harga yang terjangkau.

BBM Satu Harga telah mendorong efisiensi biaya transportasi, harga barang-barang terutama kebutuhan pokok juga menurun sehingga pertumbuhan ekonomi di wilayah semakin pesat.

“BBM Satu Harga telah mendorong aktivitas perekonomian di daerah 3T, karena masyarakat semakin mudah mendapatkan akses BBM. Harga BBM yang sebelumnya berkisar Rp10.000 hingga Rp50.000 per liter kini menjadi Rp6.450 (premium) dan Rp5.150 (solar) di SPBU atau lembaga penyalur BBM resmi Pertamina,” tuturnya.

Sumber : Sindonews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *