TERNATE – Insiden pengejaran dan pemalangan yang dialami tujuh remaja oleh sopir truk di jalur Tolire hingga Sulamadaha, Kecamatan Ternate Barat, pada Jumat malam (31/10), telah diselesaikan melalui jalur mediasi di Polsek Pulau Ternate. Dalam pertemuan tersebut, sopir truk berinisial APE (45 tahun), warga Kelurahan Loto, menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada para korban.
Kapolsek Pulau Ternate, IPTU Lukman Umasugi, menjelaskan bahwa peristiwa itu berawal dari kesalahpahaman di jalan. Meski demikian, Kapolsek menegaskan bahwa tindakan sopir truk tersebut tetap tidak dapat dibenarkan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan lain.
“Apapun alasannya, mengejar dan menghadang pengguna jalan lain adalah tindakan yang keliru dan dapat menimbulkan ancaman keselamatan, terutama terhadap korban yang masih remaja,” tegas Kapolsek.
Berdasarkan keterangan kepolisian, sopir truk APE mengaku mengejar para remaja tersebut karena adanya kesalahpahaman saat berada di kawasan Tolire. Ia menyadari sepenuhnya bahwa tindakan emosionalnya telah menimbulkan kepanikan dan trauma bagi para korban, khususnya dua remaja perempuan yang hampir menjadi sasaran pemalangan.
Dalam sesi mediasi, APE menyampaikan penyesalan dan permohonan maafnya kepada para korban dan keluarga, serta berjanji di hadapan petugas untuk tidak mengulangi perbuatannya di kemudian hari.
Kapolsek Lukman Umasugi menegaskan bahwa kepolisian tetap responsif dalam menangani setiap kasus yang berkaitan dengan Keselamatan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).
“Para remaja ini tidak melakukan pelanggaran apa pun. Mereka berhak pulang dengan aman setelah beraktivitas di ruang publik,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut dan jaminan keamanan, Polsek Pulau Ternate berjanji akan meningkatkan patroli dan pengawasan di jalur wisata seperti Tolire dan Sulamadaha, terutama pada malam hari, guna mencegah insiden serupa terulang.
“Kami pastikan keamanan masyarakat menjadi prioritas. Masyarakat juga kami minta segera melapor jika melihat potensi ancaman di jalan,” tandas Lukman.
Sementara itu, pihak keluarga korban menerima permohonan maaf tersebut dengan harapan besar. Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang dan mengingatkan pentingnya kehati-hatian berkendara, terutama bagi kendaraan besar yang berpotensi mengancam keselamatan pengguna jalan lain.



