TERNATE – Festival Salawaku, rangkaian acara yang diselenggarakan dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Pemerintah Provinsi Maluku Utara, resmi ditutup oleh Wakil Gubernur H. Sarbin Sehe pada Minggu (3/8/2025). Acara penutupan yang meriah di Waterboom Ternate ini menjadi penanda suksesnya kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Malut dan Bank Indonesia (BI) dalam memajukan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta industri kreatif.
Dalam sambutan penutupannya, Wakil Gubernur Sarbin Sehe menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia Perwakilan Malut sebagai penyelenggara utama acara ini. Beliau menekankan pentingnya festival semacam ini untuk terus dikembangkan secara berkelanjutan. “Kegiatan seperti ini sangat vital untuk memotivasi para pelaku usaha, mendorong lahirnya UMKM baru, dan pada akhirnya mendongkrak perekonomian di Maluku Utara secara signifikan,” ungkap Wagub.
Lebih lanjut, Wagub Sarbin Sehe menegaskan bahwa UMKM adalah “urat nadi perekonomian sesungguhnya”. Menurutnya, jika sektor UMKM tumbuh dengan baik, maka sektor-sektor ekonomi lain juga akan ikut berkembang. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak terkait untuk terus berkoordinasi dan bekerja sama dalam menumbuhkan ekonomi daerah. “Kami melihat produk UMKM kita sudah sangat bagus, dari segi kemasan juga sudah tidak kalah bersaing dengan produk luar. Tantangan kita sekarang adalah membuka akses pasar yang lebih luas agar UMKM kita bisa berkembang pesat,” jelasnya.
Menanggapi tantangan tersebut, Wakil Gubernur juga mengungkapkan bahwa ia telah melakukan pertemuan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memfasilitasi produk UMKM Maluku Utara agar bisa menembus pasar nasional. Salah satu targetnya adalah agar produk-produk unggulan bisa dipamerkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang diharapkan dapat menjadi citra positif bagi pembangunan ekonomi daerah.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, dalam sambutannya melaporkan berbagai pencapaian gemilang selama tiga hari pelaksanaan festival. Ia menjelaskan bahwa Festival Salawaku 2025, yang mengusung tema ‘Inovasi dan Kreativitas, Kunci Menuju Maluku Utara Maju’, berhasil menarik sekitar 6.000 pengunjung dan mencatatkan total omzet transaksi penjualan yang fantastis, mencapai kurang lebih Rp520 juta.
Dwi menyebutkan bahwa festival ini diikuti oleh 63 UMKM lokal, dengan rincian 3 UMKM wastra Malut, 30 makanan/minuman olahan, dan 30 makanan jadi. “Harapan kami, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk terus mengasah kreativitas dan inovasi. Ke depan, kami berharap semakin banyak UMKM dan talenta berbakat dari Maluku Utara yang dikenal hingga kancah nasional, bahkan mendunia,” tuturnya penuh optimisme.
Sebagai tindak lanjut dari kesuksesan ini, Dwi juga melaporkan bahwa empat UMKM terpilih dari Maluku Utara akan diikutsertakan dalam ajang Karya Kreatif Indonesia (KKI) di Jakarta International Convention Center (JICC) pada 7-10 Agustus 2025. Keempat UMKM tersebut adalah PutaDino Kayangan dan RapiDino (Wastra/Tenun), serta Fala Tanawan dan Coklat Sulamina (Makanan Olahan).
Acara penutupan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Forkopimda Maluku Utara, perwakilan Walikota Ternate, dan sejumlah tamu undangan penting lainnya, menunjukkan sinergi kuat antara pemerintah, perbankan, dan pelaku ekonomi dalam memajukan daerah.




